Minggu, 12 Februari 2017

Daluang, si Cantik dari peradaban lampau

Daluang adalah Kain Yang Terbuat dari kulit kayu. Di Indonesia daluang merupakan  jenis Kain langka. Berabad Abad lalu masyarakat Jawa , Sulawesi, Kalimantan dan Papua sudah memanfaatkan kulit kayu sebagai pakaian,karena bentuknya seperti kertas, maka daluang dapat dijadikan media untuk menggambar dan menulis. Di Jawa,para seniman wayang beber memanfaatkan  daluang sebagai media gambar untuk menuangkan gambar. Di Papua dan Kalimantan,daluang di pakai sebagai pakaian seharian hari. Selain itu daluang juga memiliki fungsi Yang sama dengan Daun lontar. Karena istilah UNESCO mengkategorikan daluang sebagai warisan budaya tak benda milik indonesia.
Astri Damayanti sebagai Founder Kriya Indonesia menggagas diadakannya workshop satu hari membuat tas dari daluang. Tujuannya mengenalkan daluang kepada para crafter dan Blogger yang berdomisili di daerah istimewa yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu juga diharapkan agar daluang sebagai living fossil dapat di kenal di masyarakat luas. Bekerjasama dengan Brother Indonesia,produsen mesin jahit terkenal asal Jepang , workshop ini juga diminati oleh para crafter dan blogger dari luar  kota yogyakarta diantaranya dari solo, sukoharjo, sleman, dan bantul,
Acara dimulai dengan pengenalan apa itu daluang. daluang dapat di jumpai di sejumlah daerah di Indnesia. meskipun tidak di produksi masal, daluang tetap diminati sebagai bahan kerajinan kriya di beberapa daerah di Indonesia. Bahan yang dingunakan sebagai dasar memproduksi daluang. kulit kayu saeh, Malo atau Baringin.Untuk membuat tas dari kulit kayu, dapat dikombinasikan dengan bahan kain dan busa karet lalu dijahit dengan mesin jahit Brother. mengerjakanya cukup mudah karena mesin jahit brother jenis portable ini diperuntukan bagi paenjahit pemula. 


Mesin jahit brother tipe  GS 2700 memiliki fasilitas 27 model jahitan. masa layanan purna jual selama tiga tahun, memanjakan konsumen dalam menghasilkan karya yang baik.Mesin jahit Brother GS 2700 merupakan teman sempurna bagi para pemula. dilengkapi dengan lampu LED yang terang dan lembut di mata dengan daya pancar yang tahan lama.Kenyamanan inilah membuat saya terhanyut dalam membuat tas. menjahitnya asyik sekali karena suara yang dikeluarkan juga tidak bising. cukup mudah mengoprasikannya dan hasil jahitannya pun rapih. kali pertama mencoba saya langsung jatuh cinta. tak terbayangkan sebelumnya menjahit jadi semudah ini.

Adalah seorang profesor Isamu sakamoto, yang sejak tahun 1998 tidak berhenti menjelajahi Indonesia untuk meneliti  jenis-jenis kertas. Pernah bekerja sebagai relawan rekondisi dokumen administratif pasca tsunami di Aceh . Ahli pengawetan dan rekonstruksi kertas kelahiran kobe 12 Febuari 1948 ini  merupakan guru besar di Universitas Surugadai, Tokyo Jepang.walaupun tidak berbahasa indonesia tapi sensei, begitu kami memanggilnya cukup humble dan murah senyum.Diawal workshop Sensei membagi ilmu kepada kami untuk mengerti lebih dalam tentang daluang.sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia, daluang pantas jadi tuan rumah di negri sendiri. Bersanding dengan batik, tenun dan kain khas Indonesia lainnya. sebagai peneliti,dan mencintai daluang, Sensei mengenakan kemeja daluang yang di fungsikan sebagai outer.Daluang ternyata bisa dipakai sebagai pakaian yang trendy, apik, tapi tidak meninggalkan kesan etniknya. Kombinasi cantik ini membuat saya makin kagum akan budaya indonesia. Daluang, living fosil yang kekinian.
Workshop kami berlangsung singkat dan mengesankan. kami dibagi dua kelompok dan dua sesi acara. Tempat acara yang begitu nyaman dan mudah dijangkau menjadi daya tarik saya untuk mampir ke Pesona Jogja homestay di lain waktu. Pelayanan yang ramah dan suasana yang nyaman. seusuai dengan semboyan mereka :  homestay rasa hotel. Mudah di capai. dari mana saja. Saya berangkat dari solo dengan menggunakan kereta api argo lawu  dan turun di Stasiun Tugu Jogjakarta, menuju pesona jogja homestay dengan menaiki Gojek memakan waktu 10 menit. Tarifnya cukup terjangkau yakni Rp.9000,-. menandakan jarak antara stasiun Tugu dan Pesona Jogja homestay tidak jauh. Bersama abang Gojek saya diantarkan menuju Jalan Celeban UH III gang Pandu nomer 484, Jogjakarta.Sesampainya di Pesona Jogja Homestay saya disambut dengan ramah oleh seluruh panitiya. Setelah daftar ulang, saya disuguhi teh manis hangat dan kue kue oleh petugas homestay. Keramahan dan kenyamanan Pesona Jogja Homestay memang patut diacungi jempol. Tiba makan siang, kami disuguhi bebagai menu yang menggoyang lidah.Pelayanan di Pesona Jogja Homestay memang mantab.
Sebagai pelengkap kegiatan kami adalah menggambar dengan teknik Doodling oleh  Tanti Amelia.Selain di kreasikan dengan kain, daluang juga dapat dipercantik dengan ornamen gambar. Salah satu karya yang menghadirkan gambar diatas daluang adalah Wayang Beber. Wayang Beber adalah salah satu produk budaya mendongeng dari Jawa Tengah dengan media gambar.Biasanya kita mengenal wayang dengan menghadirkan  tokoh yang terbuat dari boneka kayu (wayang golek) atau kulit (wayang kulit), Sedangkan Wayang Beber, seluruh tokoh pewayangan dan alur ceritanya di gambar dalam satu  media, dalam hal ini daluang. Bersama spidol Stabilo, workshop doodling  kami menjadi sangat seru. apalagi Tanti Amelia sebagai pengajar doodle mengatakan bahwa setiap karya adalah seni, jadi semua karya adalah bagus. Spidol Stabilo memiliki varian warna yang beragam sehingga membuat kami bebas berkrasi.Doodling adalah menggambar sederhana yang memiliki makna representasi bidang atau abstrak.  Dengan menggunakan spidol stabilo yang nyaman dan aneka warna, doodling dengan tema Jogja in the future jadi semakin asyik.

Rabu, 28 Mei 2014

Melihat Indonesia dalam semangkuk mie ayam

Selain batik, Indonesia memiliki mangkuk bergambar ayam jago sebagai identitas bangsa. Kedengarannya aneh, karena mangkuk cap ayam jago bisa kita temukan dimanapun. Hampir di setiap kaki lima yang menjajakan mie ayam dan bakso, bahkan bubur ayam dan soto pun kerap memakai mangkuk gambar ini.
Bumbu mie ayam  merupakan  representasi dari  beberapa daerah di Indonesia. Mie merupakan  kuliner peranakan yang tumbuh berkembang di Indonesia. Warga negara  Indonesia keturunan Tionghoa  lah yang memperkenalkan mie sejak berabad lalu .Ayam suwiran yang di bumbu kari atau semur, menunjukan bahwa warga negara keturunan arab dan eropa juga turut andil memanjakan lidah orang indonesia. Lebih dalam lagi, beberapa bumbu masak yang ada dalam adonan mie juga berasal dari beberapa wilayah Indonesia, misalya  merica dan rempah-rempah dari maluku dan kawasan Indonesia timur lainnya, garam dari madura, bawang merah dari jawa,minyak goreng dari perkebunan kelapa sawit di sumatera, kecap dari jawa barat belum lagi kunyit, lengkuas, daun salam dan daun jeruk semuanya berasal dari berbagai tempat di Indonesia. Nah, setelah di urai ternyata dalam semangkuk mie ayam kita temukan "Indonesia" di sana dengan keberanekaragamannya. Mangkuk Si Jago sebagai wadah pemersatu keberagaman itu. Hayoooo kita santap mie ayam dan masukan Indonesia ke dalam perut kita, supaya makin lantang kita berteriak "MERDEKA".

Senin, 07 April 2014

prempuan dan lelaki

Permpuan itu mengibaskan cantiknya
aroma bunga bunga
warna wajah dan pernik  menghias raga

lelaki itu memancarkan jantannya
gayanya memikat durjana
berpeluh jadi hiasan dada



Minggu, 30 Maret 2014

Menari diatas rembulan

aku ingin menari diatas rembulan
dibawahnya awan bertebaran
tak ada hujan
petir pun bungkam

aku ingin berlari diatas bayangan
indahnya hidup dirasakan
tanpa mengharap genggam tangan
semua melihat hanya bergumam

bintang bintang hanya teman
melantunkan ninabobo tiap malam
kendati gemuruh kilat berpapasan
mata terpejam dan diam

Jumat, 27 September 2013

Themis dan Justitia

Dalam legenda Yunani kuno terdapat kisah tentang Dewi Themis tentang keadilan yang coba dihadirkan manusia sebagai sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Themis dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Titan wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Zeus. Ia memiliki Anak Horae dan Astraea dari Zeus. Ia juga ada di Delos untuk menyaksikan kelahiran Apollo. Themis berarti Hukum alam. Ia adalah tubuh dari aturan, hukum, dan adat.
Saat ia diacuhkan Zeus, Nemesis menyatakan bahwa Themis sangat marah. Tapi Themis tidaklah seperti itu. Titan berpipi indah ini malah jadi yang pertama menawarkan cangkir pada Hera saat ia kembali ke Olympus.Themis adalah salah satu dewi yang memiliki kaitan dengan Oracle Delphi karena ia turut membangunnya. Ia menerimanya dari ibunya, Gaia dan memberikannya pada Phoebe.
Banyak penganut Neo-Pagan terutama Helenistic NeoPagan menganggap Themis adalah dewi kebajikan dan keadilan. Banyak sekte modern menganggap Themis berperan dalam menentukan kehidupan setelah mati. Ia membawa seperangkat timbangan yang digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan seseorang. Themis juga memberikan masukan terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan oleh Hades.
Pengikut Pagan biasanya berdo’a, membakar minyak dan kemenyan, makanan, atau menumpahkan minuman sebagai persembahan pada Themis. Mereka menganggap Themis menjanjikan kesehatan, kesenangan, kejantanan, dan kharisma bagi para pengikutnya. Themis biasanya disembah oleh para pria.



Kalau menurut mitologi Romawi, dewi keadilan itu namanya Lady Justice (Iustitia, atau cukup “Justice”) adalah personifikasi dari dorongan moral yang bernaung di bawah sistem hukum. Sejak era Renaissance, Justitia telah kerapkali digambarkan sebagai wanita yang bertelanjang dada, membawa sebuah pedang dan timbangan, serta terkadang mengenakan tutup mata. Ikonografinya yang lebih modern, yang banyak menghiasi ruang persidangan, merupakan paduan dari Dewi Fortuna Romawi yang mengenakan tutup mata dengan Dewi Tyche Yunani Helleinistik (masa penjajahan Aleksander Agung).
Justitia secara pararel merupakan Themis, pernyataan dari adanya sebuah aturan, hukum, dan kebiasaan, dalam aspeknya sebagai personifikasi dari kebenaran mutlak dari hukum. Bagaimanapun, hubungan mitologikal keduanya tidaklah langsung. Yang membawa timbangan biasanya adalah putri Themis, Dike.
Gambaran Justitia yang paling umum adalah timbangan yang menggantung dari tangan kiri, dimana ia mengukur pembelaan dan perlawanan dalam sebuah kasus. Dan kerapkali, ia digambarkan membawa pedang bermata dua yang menyimbolkan kekuatan Pertimbangan dan Keadilan. Kemudian, ia juga digambarkan mengenakan tutup mata. Ini dimaksudkan untuk mengindikasikan bahwa keadilan harus diberikan secara objektif tanpa pandang bulu, blind justice & blind equality. Yang menarik, tutup mata ini baru ‘dikenakannya’ setelah abad ke-15, saat tutup mata tampaknya menjadi ‘trend di kalangan dewi’. Koin kuno Roma berhias gambar Justitia memegang pedang dan timbangan, tetapi matanya tidak tertutup. “Lady Justice” atau “Lord Justice” juga merupakan gelar bagi hakim pengadilan banding di Inggris dan Wales.

Kamis, 26 September 2013

SATIRE SUAMI-ISTRI

SATIRE SUAMI-ISTRI



Selalu saja dia memuji :  Istriku adalah wanita paling cantik di dunia, ia selalu nampak menggairahkan sekalipun tidurnya mendengkur........
Istriku tidak pernah marah bila aku terlambat pulang, senyumnya selalu tersungging melihatku berantakan seperti habis lari marathon,ketika turun dari mobil.
Dia istri yang sempurna, ditanganya tempe disulap menjadi steak yang sangat lezat.
Desahnya semalam membuat aku tak bisa berhenti merindukannya.....aahhh istriku....


Selalu saja dia memuji : Suamiku perkasa tiada tara, bahagia aku memilikinya sekalipun menangkap tikus ia tak bisa......
Suamiku ramah tak pernah marah, sekalipun ku ambil semua uang di dompetnya hingga tak tersisa.
Suamiku santun dan bersahaja, ia diam saja ketika kucakar-cakar wajahnya karena dia kepergok masuk ke rumah perawan centil tetangga samping.
Pelukanya sehangat mentari pagi,.... membuatku tak henti memikirkannya.....aaahhh suamiku

Kami pasangan paling bahagia.... selalu bersama dan seia sekata....tapi anak-anak berujar : papa, mama jangan ribut melulu !

Ari Lasso - Lirih | Official Lyric Video